Senin, 21 Juni 2010

Inilah Hidupku

Pemilihan mahasiswa berprestasi sudah sangat wajar adanya dan saya tidak pernah masuk dalam nominasi kategori tersebut. Tetapi jika saja ada kategori pemilihan mahasiswa paling bermasalah dengan peraturan kampus atau mahasiswa paling tidak tertib mungkin saja saya bisa menjadi salah satu nominasinya. Jika dilihat dari sejarahnya saat pertama kali menjadi mahasiswa memang perjalanannya tidak pernha selurus jalan tol, ada aja batu segede kingkong menghadang. Liat aja neh mulai dari verivikasi mahasiswa baru yang cukup belibet dan sangat amat rempong hanya karena mengisi sumbangan 0 rupiah. Wah untunglah ada orang-orang baik hati disekitar saya yang mengangkat mental saya sehingga saya berani berdebat sehingga saya bisa lolos juga dari penjagal dari bagian keuangan. Selanjutnya ketika akan memulai perkuliahan tepatnya pada saat entry data mata kuliah yang diambil ke komputer, karena kebodohan dan sikap santai saya kelas yang ada di data komputer berbbeda dengan kelas yng saya catat di kertas. Alhasil ketika masuk kelas yang menurut saya itu kelas saya nama saya tidak tercantum di daftar presernsi kelas. Dengan pdnya langsung aja saya tulis nama saya dikelas tersebut dan akhirnya saya resmi menjadi penghuni kelas tersebut. Lancar-lancar saja tuh, eits tidak juga ternyata ada satu mata kuliah praktikum yang lupa saya masukan ke komputer kampus alhasil nilai praktikum saya tidak pernah muncul hingga bertahun-tahun. Pada tahun-tahun selanjtunya akhirnya timbul kesadaran saya untuk mengurus permasalahan ini, pada saat itu kKRS saya hilang atau lebih tepatnya ketlinsut sehingga saya tidak bisa menunjukan bukti bahwa saya sudah mengambil mata kuliah tersebut atau dengan jalan lain saya harus mengurus nilai di laboratorium yang bersangkutan yaitu di lab kimia yang ada di fakultas MIPA. Selang sehari saya sudah mendapatkan surat pengantar nilai dari lab dan langsung saya bawa ke bagian akademik kampus ealah dasar nasib apes ternyata bapaknya salah tulis bukannya praktikum kimia anorganik malah nulisnya kimia organik dan bagian akademik tidak bisa menerimanya sehingga saya harus kembali lagi ke lab kimia. Langsung saya komplain sama bapaknya, eh nasih apes lagi kepala lab yang berhak menandatangani surat tersebut sakit dan diopneme sampai waktu yang belum ditentukan. Pokoknya pada intinya masalah nilai praktikum kimia anorganik saya belum beres sampai sekarang. Mungkin ketika mau lulus baru saya urus lagi.
Tidak hanya bermasalah dengan nilai-nilai, saya juga bermasalah dengan perkuliahan. Sudah menjadi tradisi di kampus kami bahwa ada perebutan dosen-dosen yang murah memberi nilai pada mahasiswanya. Mungkin hal seperti ini juga terjadi di kampus-kampus lain, tapi dikampus ini saya menilai sudah sangat ekstrim. Saya tidak akan menjelaskan detailnya seperti apa, karena takut nantinya yang keluar adalah makian dan pencemaran nama baik. Intinya jika kita mendapat dosen yang 'baik'dalam memberikan nilai masa depatn kita bisa dibilang aman entah mahasiswa super cerdas maupun yang sanga biasa tapi jika sudah masuk dalam jeratan dosen kiler maka sudah jaminan masa depan sebagai mahasiswa agak remang-remang. Untuk beberapa semester saya masuk sempat masuk ke dalam jeratan dosen-dosen 'kiler' dan cukup memuramkan masa depan saya tepatnya pada semester 3, 4 dan 5. Dan kesuraman itu masih berlantu disemester-semester beriktunya.
Jadi salah satu mata kuliah yang membuat saya hancur adalah kuliah Rancangan Percobaan, yang menurut saya gak penting karena untuk penelitian saya nantinya saya tidak akan menggunakan ini. Peneltian saya hanya menggunakan analisis statistik. Pertama kali saya mengambil kuliah ini I got D, dan nilai itu adalah normal dikelas saya, tidak ada yang mendapat A, B cuma 1 atau 2 dan C cuma 5 sisanya diiobralkan nilai D E. Pikir saya saya masih beruntung mendapat nilai D setidaknya masih ada nilainya dari kerja keras saya selama satu semester ini. Mata kuliah ini jumlahnya 3 sks terdiri dari teori dan praktek. DAn jika mau mengulang maka harus menuglang kedua-duanya, padahal asal tahu aja praktikumya sangat membosankan dan memakan waktu hampir satu semester penuh. Jadilah aya wajib mengulang kuliah Rancob ini dengan sangat terpaksa. Tapi ternyata mengulang tidak semudah itu juga mampu merubah nilai D menjadi C apalagi B atau A, masih banyak perjuangannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar