Selasa, 08 Juni 2010

Rempong mo KKN

Orang berilmu dan beradab tidak akan tinggal di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang
(cuplikan kata-kata mutiara yang diajarkan pada santri di Pondok Modern Gontor dalam buku Negeri 5 Menara)

Waktu pertama ku baca novel Negeri 5 Menara aku sangat terkesan dengan kata-kata mutiara di atas. Kata-kata tersebut semakin membuatku ingin menjelajah kemanapun, gak perlu muluk-muluk menjelajahi dunia, bisa keliling Indonesia saja sudah sangat menyenangkan buatku. Dan kesempatan untuk mendatangi tempat yang baru dan sangat jauh dari tempat kelahiranku datang setelah bertahun-tahun penantian, yaitu dengan adanya program KKN. Sudah dari awal masuk kuliah terpatri di otaku ketika KKN akan mengambil tempat yang jauh. Aku berpikir kapan lagi aku bisa menyebrangi pulau dan belajar hidup di pulau lain dengan segala macam tradisi dan budayanya, pasti akan menjadi hal yang sangat menyenangkan.
Kita semua tahu pusat kehidupan bangsa Indonesia ada di Pulau Jawa, dan sebagai orang yang lahir dan besar di Pulau Jawa tentu saja merasa sangat beruntung karena menempati daerah yang cukup memadai. Orang dari seluruh pernjuru pulau di Indonesia berbondong-bondong ke Pulau Jawa untuk menuntut ilmu maupun mengais rejeki, Pulau Jawa adalah barometer kemajuan Indonesia. Bertahun-tahun tinggal dn menikmati kemewahan yang ditawarkan pulau Jawa ternyata gak membuat ku puas dan bersyukur, hal ini malah membuatku semakin ingin keluar dan merasakan atmosfer kehidupan di pulau lain. Akan sangat berbeda pastinya dan hal ini semakin membuatku penasaran dan tertantang.
Pada KKN antar semester genap tahun 2010 UGM menawarkan sekitar 160 tema yang bisa dipilih oleh mahasiswa untuk melksanakan tugas KKN dan lokasinya hampir di seluruh Indonesia kecuali Papua. Inilah kesempatanku untuk melanglang buana di pulau sebrang. Pada awalnya keinginanku untuk mengmbil KKN di luar Jawa ditentang oleh orang tuaku, tapi setelah adu argumen dan aku menjelaskan hal-hal pendukungku akhirnya aku memperoleh ijin untuk ke luar Jawa, waaahhhh senang banget. Walaupun aku orang yang biasa mengambil keputusan sendir untuk satu hal ini aku berpikir harus meminta restu orang tua. Ini berkaitan dengan rasa hormatku pada orang tua dan yang paling utama tentu masalah penyokong dana. Mungkin orang tuaku keberatan sampai keluar Jawa juga berkaitan dengan finansial, yah maklumlah keluargaku serba pas-pasan, ga pernah ada uang lebih, uang yang belum ada wujudnya pun sudah tahu mau dikemanakan. Tentu saja aku sadar masalah tersebut, tapi pikiranku terlalu egois untuk tidak mempersoalkan hal itu. Aku yakin pasti ada jalannya, entah itu melalui tangan siapa, yang pasti dengan niat tulus mencari pengalaman hidup aku yakin Tuhan akan menolongku. Ijin orang tua telah ku kantongi (walaupun dengan setengah memaksa), semoga menjadi awal yang baik dan membuatku semakin tenang untuk melangkah tahap selanjutnya.
Dari puluhan tema yang ditawarkan di luar pulau Jawa akhirnya aku menjatuhkan pilihan di pulau Lombok dan Karimunjawa, tema keduanya adalah mengenai pengelolaan lingkungan. Aku akui memang selain pengalaman ke luar pulau, tujuan ku memilih dua pulau tersebut sebagai tujuan KKN adalah biar bisa juga berlibur.....setidaknya mengamaklan peribahasa sekali dayung satu dua pulau terlampaui hehehehehe.......yah semoga saja masih ada tempat tersisa untuku (dan temanku) untuk bisa bergabung di salah satu pulau tersebut, pulau yang sudah terkenal indah. Namun jika kuota kedua pilihanku sudah penuh hal terburuk yag bakal terjadi adalah aku akan dibuang KKN di Jogjakarta dengan tema usulan LPPM, oh nooooo semoga ini tidak terjadi.Well kita tunggu saja pengumumannya tanggal 21 juni nanti, akan terdampar dimanakah aku untuk dua bulan ke depan????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar